PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pengertian multikulturalisme dan pendidikan
multikultural
Multikulturalisme
berasal dari adanya suatu kebudayaan. Secara etimologi, multikulturalisme
terdiri dari multi yang berarti “banyak”, kultur yang berarti “budaya”, dan
isme yang berarti paham “aliran”. Jadi, multikulturalisme adalah suatu paham,
corak, kegiatan, yang terdiri dari banyak budaya pada suatu daerah tertentu.
Sedangkan
pengertian pendidikan multikultural itu
sendiri adalah pendidikan yang mencakup seluruh siswa tanpa membedakan
kelompok-kelompoknya, seperti gender, etnis, ras, budaya, strata sosial, dan
agama.
Seiring dengan
perkembangan zaman yang dipengaruhi oleh adanya globalisasi banyak terjadi
krisis sosial-budaya yang terjadi di masyarakat. Misalnya seperti merosotnya
penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum, etika, moral, dan kesantunan sosial.
Oleh karena
itu, pendidikan dianggap tempat yang tepat untuk membangun kesadaran
multikulturalisme di Indonesia. Melalui pendidikan multikultural, diharapkan
dapat mewujudkan keteraturan dalam kehidupan sosial-budaya di Indonesia.
Sejarah Perkembangan Pendidikan Multikultural
Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau
pemikiran tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interes politik, sosial,
ekonomi dan intelektual yang mendorong kemunculannya. Wacana pendidikan
multikultural pada awalnya sangat biasa Amerika karena punya akar sejarah
dengan gerakan hak asasi manusia (HAM) dari berbagai kelompok yang tertindas di
negeri tersebut. Banyak lacakan sejarah atau asal-usul pendidikan multikultural
yang merujuk pada gerakan sosial Orang Amerika keturunan Afrika dan kelompok
kulit berwarna lain yang mengalami praktik diskriminasi di lembaga-lembaga
publik pada masa perjuangan hak asasi pada tahun 1960-an.
Di antara lembaga yang secara khusus disorot karena bermusuhan dengan ide
persamaan ras pada saat itu adalah lembaga pendidikan. Pada akhir 1960-an dan
awal 1970-an, suara-suara yang menuntut lembaga-lembaga pendidikan agar
konsisten dalam menerima dan menghargai perbedaan semakin kencang, yang
dikumandangkan oleh para aktivis, para tokoh dan orang tua. Mereka menuntut adanya
persamaan kesempatan di bidang pekerjaan dan pendidikan. Momentum inilah yang
dianggap sebagai awal mula dari konseptualisasi pendidikan multikultural.
Secara generik, pendidikan multikultural memang sebuah konsep yang dibuat
dengan tujuan untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa
yang berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial dan kelompok budaya. Salah satu
tujuan penting dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk membantu semua
siswa agar memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan dalam
menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik
serta diperlukan untuk berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga
dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang
berjalan untuk kebaikan bersama.
Beberapa aspek yang menjadi kunci dalam melaksanakan pendidikan
multikultural dalam struktur sekolah adalah tidak adanya kebijakan yang
menghambat toleransi, termasuk tidak adanya penghinaan terhadap ras, etnis dan
jenis kelamin. Juga, harus menumbuhkan kepekaan terhadap perbedaan budaya, di
antaranya mencakup pakaian, musik dan makanan kesukaan. Selain itu, juga
memberikan kebebasan bagi anak dalam merayakan hari-hari besar umat beragama
serta memperkokoh sikap anak agar merasa butuh terlibat dalam pengambilan
keputusan secara demokratis.
Tujuan Pendidikan Multikultural
Tujuan-tujuan pendidikan multikultural antara
lain:
- membantu siswa
mengerti, menerima dan menghargai orang lain yang berbeda suku, budaya dan
nilai kepribadian
- menjadi medium
pelatihan dan penyadaran bagi generasi muda untuk menerima perbedaan
budaya, agama, ras, etnis dan kebutuhan serta hidup secara damai
- bahwa pendidikan
diselenggarakan secara demokratis, tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi HAM, nilai keagamaan, nilai deology dan kemajemukan bangsa.
- untuk menanamkan sikap simpati, respek, apresiasi, dan empati terhadap penganut agama dan budaya yang berbeda. Lebih jauh lagi, penganut agama dan budaya yang berbeda dapat belajar untuk melawan atau setidaknya tidak setuju dengan ketidak-toleranan (l’intorelable) seperti inkuisisi (pengadilan deolo atas sah-tidaknya teologi atau deology), perang agama, diskriminasi, dan hegemoni budaya di tengah kultur monolitik dan uniformitas global.
Pendidikan Multikultural di Indonesia
Di
Indonesia, pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu
pendekatan yang dianggap lebih sesuai bagi masyarakat Indonesia yang heterogen,
terlebih pada masa otonomi dan desentralisasi yang baru dilakukan. Pendidikan
multikultural yang dikembangkan di Indonesia sejalan pengembangan demokrasi
yang dijalankan sebagai counter terhadap kebijakan desentralisasi dan otonomi
daerah. Apabila hal itu dilaksanakan dengan tidak berhati-hati justru akan menjerumuskan kita ke dalam perpecahan nasional.
Untuk
mewujudkan model-model tersebut, pendidikan multikultural di Indonesia perlu
memakai kombinasi model yang ada, agar seperti yang diajukan Gorski, pendidikan
multikultural dapat mencakup tiga hal jenis transformasi, yakni: (1)
transformasi diri; (2) transformasi sekolah dan proses belajar mengajar, dan
(3) transformasi masyarakat.
Menyusun
pendidikan multikultural dalam tatanan masyarakat yang penuh permasalahan
anatar kelompok mengandung tantangan yang tidak ringan. Pendidikan
multikultural tidak berarti sebatas "merayakan keragaman" belaka.
Apalagi jika tatanan masyarakat yang ada masih penuh diskriminasi dan bersifat
rasis. Dapat pula dipertanyakan apakah mungkin meminta siswa yang dalam
kehidupan sehari-hari mengalami diskriminasi atau penindasan karena warna
kulitnya atau perbedaannya dari budaya yang dominan tersebut? Dalam kondisi
demikian pendidikan multikultural lebih tepat diarahkan sebagai advokasi untuk
menciptakan masyarakat yang toleran dan bebas toleransi.
Nah itulah sedikit pengetahuan mengenai pendidikan multikultural. semoga bermanfaat. dan jangan lupa tinggalkan komentar.
0 Response to "Isi Makalah Pengertian Pendidikan Multikultural, Sejarah Perkembangan Pendidikan Multikultural dan Tujuan Pendidikan Multikultural di Indonesia"
Post a Comment